Sabtu, 24 Oktober 2009

Tukang Becak Raja Judi

Disuatu bank disebuah kota kecil tersiarlah kabar seorang tukang becak menabung hampir setiap hari dengan jumlah yang sangat besar tanpa pernah mengambilnya sekalipun.

Suatu ketika Direktur Bank tersebut keheranan dan penasaran kenapa seorang tukang becak bisa banyak uang, maka disuruhlah stafnya untuk memanggil tukang becak itu.

Ketika sudah sampai bertanyalah ia pada tukang becak itu...

Direktur: "Jumlah tabunganmu banyak sekali dan tidak pernah sedikitpun kamu ambil, padahal kamu hanyalah seorang tukang becak, kalo boleh tahu dapat darimana uang sebanyak itu?"

Tukang Becak: "Saya mendapatkan uang dari berjudi Pak, dan karena setiap berjudi saya selalu menang, maka uang saya jadi banyak."

Direktur: "Saya tidak percaya kamu selalu menang..?!"

Tukang Becak: "Baiklah kalau begitu maukah Bapak bertaruh dengan saya 50juta tunai?"

Direktur: "Baik, apa taruhannya?"

Tukang Becak: "Dua minggu lagi saya akan kembali dan saya yakin biji buah pelir Bapak tinggal satu, jika demikian maka saya akan menang 50juta!"

Direktur: "Saya tidak percaya, tapi baiklah..!"

Setelah tukang becak itu pulang, setiap hari Direktur itu nyaris tidak bisa tidur dan setiap bangun tidur ia selalu memeriksa bijinya itu. "Ah, masih utuh..", katanya. Sampailah pada hari yang telah dijanjikan, tukang becak itu datang membawa kopor dengan dua orang temannya yang membawa kopor pula. Ia bilang buat saksi dan berjaga-jaga. Walaupun dengan agak ragu Direktur itu berkata, "Kamu kalah, biji saya masih utuh tetap dua! Sekarang mana uangnya..!???".

Tunggu dulu, saya harus memeriksanya dulu. Direktur itu terpaksa membuka celananya, lalu si tukang becak itu memegang bijinya seraya berkata, "Ah, benar ternyata masih lengkap..". Maka ia menyerahkan kopor berisi uang 50juta itu. "Nah sekarang kamu kalah kan?", kata direktur itu. Tunggu dulu pak sambil mengambil kopor yang dipegang temannya, "Saya masih menang 50juta kok!". Ternyata dengan kedua temannya itu ia bertaruh pula 100juta bahwa ia bisa memegang biji kemaluan seorang Direktur Bank tanpa memarahinya.
================================

Tidak ada komentar:

Posting Komentar